FPK_News, Malang Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan benchmarking ke Program Studi Magister Ilmu Biomedis Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada 20–22 November 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis FPK dalam mempersiapkan pendirian Program Studi baru S1 Ilmu Biomedik sebagai upaya memperluas kontribusi UIN Walisongo di bidang pendidikan kesehatan.

Delegasi FPK UIN Walisongo dipimpin oleh Wakil Dekan FPK, Prof. Dr. Ikhrom, M.Ag., serta Dr. Dina Sugiyanti, S.Si., M.Si., bersama tim penyusun Prodi S1 Ilmu Biomedik. Rombongan diterima secara resmi oleh jajaran pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Dalam sesi penyambutan, pihak Universitas Brawijaya memberikan apresiasi terhadap langkah progresif UIN Walisongo dalam memperkuat pengembangan ilmu biomedis di wilayah Jawa Tengah.

Diskusi berlangsung intensif dengan fokus pada pengelolaan dan implementasi kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), struktur dan karakteristik pendidikan di jenjang S1 dan S2 Ilmu Biomedis, hingga strategi penguatan sumber daya manusia pendidik di bidang biomedik. Selain itu, pembahasan juga mencakup standar fasilitas laboratorium, kebutuhan sarana prasarana pendidikan biomedis, serta model kolaborasi riset yang telah dikembangkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Melalui kunjungan ini, FPK UIN Walisongo memperoleh pembelajaran langsung mengenai praktik terbaik dalam pengelolaan pendidikan biomedis yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan industri kesehatan, dan dinamika riset biomedik. Benchmarking juga membuka ruang diskusi yang lebih luas mengenai tantangan dan peluang dalam mengelola program studi biomedik di era modern, termasuk pentingnya membangun ekosistem riset yang berkelanjutan dan kolaboratif.

Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kesiapan pendirian Prodi S1 Ilmu Biomedik, tetapi juga menegaskan komitmen FPK dalam membangun jejaring akademik antarlembaga pendidikan tinggi. Kerja sama yang terjalin diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia, khususnya dalam penyediaan SDM yang kompeten, profesional, dan berdaya saing global. Kegiatan benchmarking ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut berupa finalisasi naskah akademik, pemetaan kebutuhan fasilitas laboratorium, serta peluang kolaborasi riset antara UIN Walisongo dan Universitas Brawijaya. FPK UIN Walisongo bertekad menghadirkan Program Studi S1 Ilmu Biomedik yang unggul, adaptif, serta mampu