FPK_News- Semarang, 29 Agustus 2025 – Tingginya konsumsi minuman manis dan snack kemasan di kalangan anak muda mendorong Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Gizi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar Nutri Discuss 2. Acara yang mengusung tema “Budaya Minum Manis dan Makan Ringan Kemasan: Ancaman Kesehatan Ginjal pada Anak Muda” ini berlangsung pada Jumat (29/8) di Gedung Theater ISDB Soshum.

Sebagai program kerja divisi Kajian dan Keilmuan, Nutri Discuss 2 bertujuan meningkatkan kesadaran akan dampak negatif konsumsi produk tinggi gula dan natrium serta mendorong penerapan pola hidup sehat melalui metode yang interaktif dan edukatif.

Narasumber ahli, Dwi Hartanti, S.Gz, M.Gizi, memaparkan materi dengan jelas dan informatif. Ia menjelaskan mekanisme bagaimana kebiasaan mengonsumsi makanan ringan dan minuman manis dapat merusak ginjal. “Asupan natrium berlebih dapat memicu peningkatan tekanan darah. Natrium mengikat cairan di dalam tubuh, sehingga volume darah meningkat. Akibatnya, jantung harus memompa lebih kuat. Bila berlangsung lama, kondisi ini memberi beban berlebih pada ginjal dan memicu kerusakan,” jelas Dwi Hartanti di hadapan peserta.

Acara yang dihadiri 102 mahasiswa dari berbagai angkatan ini berjalan lancar dan mendapat respons positif. Rangkaian acara, mulai dari pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, hingga penutupan dengan quiz cerdas cermat, berhasil menciptakan atmosfer yang antusias.

Salah satu peserta, sangat mengapresiasi penyelenggaraan acara. “Acaranya dirancang sangat menarik dan memberikan pemahaman mendalam. Tempatnya nyaman, dan sesi kuisnya seru karena bisa mengasah pemahaman kita,” ujarnya.

Sesi kuis interaktif menjadi salah satu highlight acara. Melalui metode ini, peserta tidak hanya diuji pengetahuannya tetapi juga diajak memahami mitos dan fakta seputar isu makanan dan kesehatan. Semangat peserta terlihat dari kompetisi mereka dalam menjawab setiap pertanyaan.

Ketua Pelaksana Nutri Discuss 2, Adelia Zaimatu Zakiyah, berharap acara ini dapat menjadi wadah edukasi yang efektif. “Harapan kami, melalui acara ini terjadi perubahan pola hidup dimulai dari hal sederhana, seperti mengurangi konsumsi minuman manis dan snack kemasan, sebagai upaya konkrit menjaga kesehatan ginjal sejak dini,” pungkas Adelia.