FPK News, Malang, Jum’at, 14 Juni 2024. Dalam rangka mempersiapkan pembukaan program studi baru, Tim Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo Semarang yang terdiri dari Kabag Umum Fathul Himam, S.Ag, M.PdI, Dwi Hartanti, S.Gz, M.Gizi, Dr. Widiastuti, M.Ag, Ahmad Ma’ruf SH, dan Yasin Firman melakukan benchmarking ke Poltekkes Kemenkes Malang (Polkesma). Rombongan disambut hangat oleh Kajur Gizi, Ibnu Fajar SKM, M.K. Himam dalam sambutannya, menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan tersebut adalah untuk belajar tentang pendirian prodi baru di bidang kesehatan. Oleh karena itu FPK akan belajar ke Polkesma untuk membuka prodi profesi dietesien. Wadir I Polkesma Dr. T. Dra. Nurul Hakimah, SST, M.Kes menyampaikan bahwa berdasarkan penilaian Webometrik, saat ini Polkesma menempati rangking 2 dari 38 poltekes di Indonesia. Prodi Profesi Dietesien adalah salah satu prodi di Jurusan Gizi. Kaprodi Profesi Dietesien Sutomo Rum Teguh K., SKM., M.Kes. menambahkan bahwa untuk menyiapkan prodi tersebut, ada koridor yang harus ditaati. Hal itu terkait teknik spesifik yang harus mendukung program pemerintah. Kerjasama dengan Persagi sangat penting karena segala aktifitas perlu rekomendasi dari Persagi. Bagian tersulit dalam borang akreditasi adalah standar 1 yaitu tentang kurikulum. Implementasi kurikulum di satu perguruan tinggi bisa berbeda dengan perguruan tinggi lain meski patokannya sama. Hal yang berbeda adalah pencirinya. Misalnya penciri Polkesma adalah pengembangan formula; Poltekkes Semarang adalah asuhan gizi lanjut usia: dan Poltekkes Makasar adalah stunting. Penciri tersebut harus diaplikasikan dalam seluruh aspek mulai dari vsi misi hingga RPS. Seluruh karya termasuk karya mahasiswa pun harus sesuai. Demikian pula lahan prakteknya juga harus disiapkan. Tidak kalah pentingnya, terkait SDM, setidaknya perlu dipersiapkan 5 dosen dengan latar belakang pendidikan dietesien.