FPK News, Surabaya- Dalam rangka kegiatan benchmarking penguatan Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo, tim program studi psikologi mengadakan kunjungan ke Pusat Pengembangan Karakter dan Layanan Bimbingan dan Konseling (PPKLBK) dan Pusat Layanan Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Berlokasi di Gedung LP3 Kampus Lidah Wetan, tim diterima dengan sangat baik oleh Kepala PPKLBK Ibu Dr. Miftakhul Jannah, S.Psi., M.Si dan Sekretaris PPKLBK Ibu Ari Khusumadewi, S.Pd., M.Pd. beserta jajaran. Jumat (10/2/2023).
PPKLBK merupakan salah satu pusat studi di bawah naungan Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Profesi (LP3), Universitas Negeri Surabaya. Pusat ini merupakan sistem kelembagaan yang berfokus pada penyediaan layanan konseling dan pengembangan karakter untuk komunitas akademik di UNESA. Sementara, jenis layanan yang dapat diakses secara umum oleh masyarakat maupun instansi di luar kampus disediakan oleh Pusat Layanan Psikologi. “Terbaginya jalur layanan menjadi dua ini memungkinkan kami memberikan layanan prima bagi internal kampus, sekaligus mengembangkan lembaga melalui riset”, ujar Kepala PPKLBK yang akrab dipanggil Ibu Miftakh ini.
Selanjutnya, Ibu Miftakh memaparkan tentang peran dan pencapaian PPKLBK dalam mewujudkan sistem pengembangan karakter yang mencerminkan kekhasan UNESA. Menurut beliau, program layanan kesehatan mental dapat dijalankan secara sinergis dengan program pemberdayaan karakter mahasiswa. “Kami memiliki tim konselor yang bertugas di masing-masing fakultas untuk mengidentifikasi permasalahan mental maupun akademik yang dialami oleh mahasiswa. Konseling yang dilakukan selain bersifat kuratif, juga bermanfaat untuk mendorong mahasiswa dalam mengenal karakter dan mengembangkan potensi diri”, beliau menjelaskan.
Ke depannya, Ibu Miftakh bersama timnya akan fokus mengembangkan aplikasi Sistem Survey Karakter (SISUKA). Sistem ini dapat diakses melalui website UNESA dan berguna untuk memetakan potensi dan area pengembangan dalam hal karakter dan kompetensi mahasiswa. Output SISUKA kemudian akan diintegrasikan dengan Sistem Penilaian Non Akademik (SIPENA) yang telah berjalan sebelumnya, guna mendapat gambaran yang komprehensif mengenai karakter dan arah pengembangan potensi mahasiswa. Layanan konseling dan kesehatan mental menjadi bagian penting dalam sistem ini, yaitu sebagai upaya intervensi terhadap karakter mahasiswa yang cenderung kurang percaya diri, kurang termotivasi, maupun dampak permasalahan akademik lainnya. (Humas FPK)