FPK News, Selangor, 27 Juni 2024 – Program Kunjungan Kerja Lapangan (KKL) Internasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo Semarang telah berlangsung dengan sukses di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Falah, Selangor, Malaysia. Kegiatan ini diikuti oleh 22 mahasiswa dan lima pendamping dari UIN Walisongo.
Rombongan KKL dipimpin oleh Wakil Dekan III, Prof. Dr. Ikhrom, M.Ag., didampingi oleh Wakil Dekan I, Ibu Nadiatus Salamah, M.Si., Ph.D., Dewi Khurun Aini, M.A., dan Lucky Ade Sessiani, M.Psi., Psikolog. Kegiatan berlangsung di Aula Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Falah, dan dipimpin oleh Ustadz Mastor bin Mohd. Thohir. Ibu Nyai Farikhah selaku pengasuh PP Darul Falah serta sekitar 30 santri putri turut hadir dalam acara ini.
Kunjungan diawali dengan ramah tamah dan pembacaan shalawat dari para santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Falah. Acara kemudian dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama, menciptakan suasana yang khidmat dan penuh rasa syukur.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ikhrom, M.Ag., mengucapkan terima kasih dan rasa syukur atas sambutan hangat yang diberikan oleh pihak Pondok Pesantren. Beliau menekankan pentingnya kerjasama antara Prodi Psikologi dan PP Darul Falah sebagai bentuk keseimbangan antara ilmu psikologi dan agama dalam mewujudkan generasi yang berakhlakul karimah. “Ma’had maupun pesantren, sebagaimana kampus atau universitas, adalah institusi pendidikan yang wajib mengutamakan pembentukan karakter dan internalisasi nilai-nilai moral,” ungkapnya.
Sesi berikutnya adalah program psikoedukasi tentang kesehatan mental yang dibawakan oleh dua mahasiswa perwakilan, Gaiska Meindieta Muharram dan Annisa Salsabila. Mereka memulai presentasi dengan mengajak peserta untuk berperan aktif dengan pertanyaan pemantik, “Kapan terakhir kalian merasa bahagia?” Pertanyaan ini mendapat respon meriah dari para santri, yang menunjukkan kebahagiaan mereka usai menjalani liburan dan kembali ke pondok.
Gaiska dan Annisa kemudian menjelaskan tentang kesehatan mental dan regulasi emosi, yaitu kemampuan individu untuk mengenali dan mengelola emosinya. Mereka menekankan bahwa perubahan emosi adalah hal yang wajar dan tidak semestinya berdampak negatif pada aktivitas sehari-hari.
Diskusi dilanjutkan dengan pertanyaan mengapa kemampuan perempuan dan laki-laki dalam regulasi emosi bisa berbeda, serta bagaimana tips menjaga kesehatan mental meski ada peristiwa yang memicu emosi negatif.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu santri, Dhamia, menanyakan mengapa bisa tiba-tiba merasa sedih padahal sebelumnya kondisi baik-baik saja. Annisa menjelaskan bahwa perubahan emosi bisa disebabkan oleh perubahan hormon yang wajar terjadi pada perempuan, sedangkan Gaiska menambahkan bahwa emosi yang tiba-tiba muncul bisa dipicu oleh masalah atau emosi yang dipendam sebelumnya.
Santri lainnya, Natasha dan Shakira, berbagi cara untuk menenangkan diri, seperti mengungkapkan perasaan kepada teman terpercaya. Mereka menekankan bahwa dukungan sosial sangat penting untuk membantu seseorang merasa lebih baik dan mengendalikan emosinya.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian cendera mata sebagai tanda kenang-kenangan dari UIN Walisongo kepada Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Falah. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara kedua institusi dan memberikan manfaat besar bagi para peserta, baik mahasiswa UIN Walisongo maupun santri PP Darul Falah.
Prof. Dr. Ikhrom, M.Ag., dalam penutupannya, menyampaikan harapannya agar kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi muda. “Kami sangat bersyukur atas sambutan yang luar biasa ini dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang,” pungkasnya.
Dengan berakhirnya acara ini, seluruh peserta merasa mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru yang bermanfaat untuk kehidupan akademik dan pribadi mereka. *LH*