FPK News, Malang- Pada Jumat, 14 Juni 2024, Laboratorium Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo Semarang mengadakan agenda benchmarking ke Laboratorium Gizi Universitas Brawijaya Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan memperkuat jaringan antara dua institusi pendidikan terkemuka di Indonesia dalam bidang gizi
Bertempat di ruang rapat Laboratorium Gizi Universitas Brawijaya, acara dimulai dengan sambutan hangat dari kedua pihak. Rombongan dari Laboratorium Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Walisongo Semarang dipimpin oleh Ibu Fitria Susilowati, yang membawa empat anggota lainnya yaitu Fatimah Azzahra Mutmainah, Rizki Oktavia, Suratman, dan Lukmanul Hakim. Pihak Universitas Brawijaya diwakili oleh Ibu Irma Sarita Rahmawati sebagai ketua tim penerima, didampingi oleh Rahma Micha Widjayanto, Ayuningtyas Dian A, Adelya Desi K, Putri Maulidiya P, Nuril Lailatul W, dan Ibu Ely Safitri.
Dalam pembukaan acara, Ibu Fitria Susilowati menyampaikan, “Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dari Universitas Brawijaya. Kegiatan benchmarking ini merupakan langkah penting bagi kami untuk belajar dan mengadopsi praktik terbaik dalam pengelolaan laboratorium gizi, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian di UIN Walisongo.”
Diskusi kemudian beralih ke topik spesifik mengenai manajemen dan pengembangan laboratorium gizi. Ibu Irma Sarita Rahmawati dari Universitas Brawijaya berbagi pengalaman dan best practices yang telah diterapkan di laboratorium mereka. “Kami selalu berusaha untuk terus berinovasi dan memastikan bahwa fasilitas laboratorium kami sesuai dengan standar internasional. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman,” ungkap Ibu Irma.
Ibu Fitria Susilowati mengapresiasi keterbukaan dan kerjasama dari pihak Universitas Brawijaya. “Benchmarking ini memberi kami wawasan yang berharga tentang bagaimana mengelola laboratorium gizi dengan lebih efektif. Kami berencana untuk mengimplementasikan beberapa teknik dan strategi yang telah kami pelajari di sini. Terima kasih kepada Universitas Brawijaya yang telah menerima kami dengan sangat baik,” ujarnya.
Ibu Irma Sarita Rahmawati juga menyatakan kegembiraannya atas kunjungan ini. “Kami senang bisa berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dengan rekan-rekan dari UIN Walisongo. Semoga kerjasama ini dapat berlanjut dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang gizi,” tuturnya.
Kegiatan benchmarking ini diakhiri dengan sesi foto bersama, sebagai simbol kolaborasi yang erat antara kedua institusi. Para peserta dari kedua pihak merasa antusias dan optimis bahwa kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan laboratorium gizi masing-masing.
Rahma Micha Widjayanto, salah satu anggota tim dari Universitas Brawijaya, mengungkapkan, “Diskusi hari ini sangat produktif dan membuka wawasan baru bagi kami. Kami berharap dapat terus menjalin kerjasama dengan UIN Walisongo untuk berbagai proyek dan penelitian di masa depan.”
Suratman, salah satu anggota rombongan dari UIN Walisongo, juga mengungkapkan antusiasmenya, “Saya sangat terkesan dengan fasilitas dan manajemen laboratorium di Universitas Brawijaya. Pengalaman ini akan sangat berguna bagi kami dalam meningkatkan kualitas laboratorium di kampus kami.”
Benchmarking Laboratorium Gizi FPK UIN Walisongo ke Universitas Brawijaya tidak hanya menjadi ajang belajar dan bertukar pengalaman, tetapi juga memperkuat hubungan antar institusi pendidikan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, kedua laboratorium gizi ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia pendidikan dan kesehatan di Indonesia. *LH*